PCIM Jepang - Persyarikatan Muhammadiyah

 PCIM Jepang
.: Home > Berita > Pertemuan PCIM Jepang dengan mantan Ketua Japan Muslim Association

Homepage

Pertemuan PCIM Jepang dengan mantan Ketua Japan Muslim Association

Senin, 16-06-2013
Dibaca: 2004

Atas undangan former president Asosiasi Muslim Japan, Khalid Higuchi sensei beberapa pengurus PCIM bersilaturahmi dengan beliau pada hari Ahad, 16 Juni 2013.

Pertemuan sendiri membahas tentang persiapan Ramadhan 2013, dan sinergi kegiatan keislaman di Jepang. Acara ramah tamah berlangsung di kediaman Khalid Higuchi sensei dengan hidangan lengkap makanan khas Jepang seperti sushi, norimaki, iyokan dll. Khalid Higuchi sensei yang menjabat sebagai president Japan Muslim Association ke 9 pada th 1990-an, juga berkisah tentang kondisi islam kontemporer di Jepang dengan permasalahan dan tantangan yang dihadapinya.

 

1. Kondisi Islam kontemporer di Jepang

Menyinggung tentang kondisi Islam kontemporer di Jepang, perlu diakui bahwa peningkatan jumlah muslim di jepang lebih didominasi oleh pertumbuhan penduduk asing dan event yg bersangkutan dgn imigrant (birth, international marriage dsbnya). Namun, seperti yang di ungkap oleh Khalid Higuchi, ada banyak etika, moral, dan pandangan hidup masyarakat Jepang yang sejalan dengan nafas islami. Hal ini bisa menjadi sebuah potensial bagi perkembangan islam di dukung dengan semakin terbukanya Jepang terhadap pendatang asing.

Di satu sisi Khalid Higuchi juga menyampaikan kesulitan atau tantangan bagi muslim asli Jepang. Kecenderungan umum para muslim asli Jepang kesulitan untuk menanamkan nilai dan ajaran islam kepada anak turun mereka. Hal ini salah satunya disebakan oleh kurangnya motivasi secara ideologis orangtua Jepang untuk penanaman nilai itu. Kebanyakan muslim Jepang mengucap syahadat atas upaya pencarian yang panjang. Dan itu cenderung merupakan jalan panjang yang sunyi dimana resonansi dari pihak keluarga asal tidak begitu didapat. Disamping juga tradisi masyarakat Jepang yang bisa dibilang legaliter dan fleksibel dalam urusan kepercayaan.

Kondisi ini diharapkan semakin membaik dan berubah dengan makin banyaknya perkawinan internasional dan pluralitas di masyarakat Jepang sendiri.

Mengenai Japam Muslim Association sendiri, organisasi ini adalah organisasi keislaman pertama di Jepang yang didirikan tahun 1952. Organisasi ini berupaya menciptakan landasan bagi minoritas muslim dalam menjalankan ibadah dalam harmoni dengan masyarakat Jepang secara keseluruhan. Selain memberi support pada mualaf Jepang dgn pelatihan dsbnya, JMA juga mengelola masjid dan pekuburan muslim.

2. Sinergi

Khalid Higuchi secara khusus menyampaikan simpatinya untuk Muhammadiyah yang beliau gambarkan sebagai organisasi yg konsisten memperjuangkan nilai-nilai kemanusian dengan aktifitas pendirian sekolah, rumah sakit dan aktifitas sosial lainnya. Penegakan nilai-nilai kemanusian yang universal juga merupakan sebuah nilai jual islam tersendiri dimana menolong yang lemah, dan teraniaya menjadi kewajiban pertama diluar batas lingkup agama, ras, suku dan otoritas negara.

Sinergi yang selama ini terbangun antara Muhammdiyah dan JMA dengan kunjungan beberapa tokoh Muhammadiyah atas undangan JMA akan terus dibangun dan ditingkatkan dengan program nyata. Terutama menjelang Ramadhan 2013 ini, tengah disusun beberapa kegiatan seperti sharing session, dan diskusi antara tokoh Muhammdiyah dan JMA.


Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori:



Arsip Berita

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website